Senin, 07 Desember 2015

Mengenal Diri Sendiri


Be yourself and give your best


1. Latar Belakang
Pemahaman diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan dirinya, termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif dalam menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada.
Menurut Loekmono (dalam Kartono, 1985) tujuan mengenal dan memahami diri sendiri bukannya untuk membuat orang menjadi kecewa setelah mengetahui bagaimana kepribadian dirinya, tetapi diharapakan agar setelah mengenal dan memahami dirinya sendiri seseorang dapat menerima kenyataan yang ada lalu berusaha dengan yang ada pada dirinya untuk mengembangkan pribadinya agar sehat dan memiliki karakteristik yang positif. Dan menghargai diri sendiri dan orang lain, tidak lepas dari kehidupan kita di dunia ini,dimana-mana kita menemukan makna menghargai. Menghargai teman bermain, menghargai guru-guru di sekolah, menghargai orang lain walaupun tidak di kenal, yang paling utama adalah menghargai orang tua. Kita harus belajar saling menghargai satu sama lain, memberikan nilai baik pada karya-karya orang lain, bagaimana perkataan atau sikap kita terhadap orang lain, tidak dapat diulang kembali.
 2. Tujuan
Mengetahui bagaimana cara Mengenal, Menerima, dan Menghargai diri sendiri.
3. Pengertian
Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya. Di lingkungan kita, banyak orang yang mengaku mengenal dirinya sendiri. Padahal apa yang diketahui tentang dirinya itu berbeda dengan pemahaman orang yang melihatnya sehari-hari. Mengapa hal seperti itu bisa bahkan sering terjadi? Siapakah diri kita? Pada hakikatnya semakin yang kita ceritakan tentang diri kita sama dengan apa yang orang lain dengar itu berarti kita semakin mengenal diri kita, semakin banyak yang berbeda berarti kita tidak mengenal diri kita. Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai kenyataan dan itu berarti jelek. Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang yang selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.
Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang menggambarkan pengenalan diri kita. 0da empat jendela dalam Jendela Johari.
a.      Jendela terbuka.
Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu. Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
b.      Jendela tertutup.
Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu. Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
c.       Jendela buta.
Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu. Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
d.      Jendela gelap.
Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.

Semakin besar daerah/jendela terbuka kita akan semakin baik, karena berarti kita mengenal diri secara baik. Orang yang memiliki daerah tertutup lebih besar akan mengalami kesulitan dalam pergaulan. Adapun mereka yang memiliki daerah buta sangat besar, bisanya akan membuat orang lain merasa kasihan. Ada dua cara untuk membuat jendela kita terbuka lebar, yaitu:
1.      Bersedia menerima umpan balik, secara verbal maupun non-verbal
Bersedialah untuk menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain tentang diri kita. Kalau ada orang yang memberikan kritik sangat pedas, ada baiknya dikaji. Jika merasa tidak benar, tanyakan, mengapa dia mengungkapkan hal itu, cari klarifikasi, dan bukan membalas menghajarnya atau mengkritik balik. Kritik adalah bentuk umpan balik yang berisi informasi negatif tentang diri kita, yang mungkin kita anggap kelemahan. Harusnya kritik itu berisi saran, karena kritik itu berarti menunjukkan kesalahan dan harus bisa memberitahu bagaimana jalan keluarnya.
2.      Kita juga harus mau lebih membuka diri.
Ungkapkan kalau ada uneg-uneg, kekesalan, kejengkelan dan sebagainya. Bisa lisan bisa tertulis harus diungkapkan terus terang. Bisa juga kita membuka kekuatan.
Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri? Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.
Apakah anda jujur pada diri anda sendiri? Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain. Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang ?.
Mengenal diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri.
4. Cara-Cara Untuk Mengenal Diri Sendiri
Mengenal diri sendiri amat penting dalam hidup ini. Sebab orang yang mengenal dirinya akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Ia akan pandai menempatkan diri dalam pergaulan. Juga mampu mengelola kelebihannya (potensi) untuk meraih kesuksesan hidup di masa depan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengenal diri sendiri adalah :
a.      Mencatat kelebihan dan kekurangan kita.
Ambil waktu yang luang dan tenang untuk melakukan hal ini. Lalu biarkan pikiran kita menjelajah masa lalu. Catat prestasi-prestasi yang pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang baik atau yang kurang baik atau kesukaan (hobi) yang kita miliki. Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita.
b.      Untuk membantu mengenal kelebihan dan kekurangan diri dekatkan diri kita kepada Allah SWT.
c.       Gunakan catatan itu untuk memperbaiki kekurangan kita.
Sebaliknya, menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi (kelebihan) yang kita miliki.
d.      Jangan lakukan mengenal diri hanya dengan mengenal kekurangan diri kita saja.
Sebabnya dampaknya membuat kita menjadi minder. Apalagi jika kekurangan tersebut adalah kekurangan yang dicapkan orang lain kepada kita. Jangan hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita padahal kita belum tentu seperti itu. Misalnya, kita percaya bahwa kita orang malas hanya karena beberapa orang mengatakan hal itu, padahal sebenarnya kita adalah orang yang rajin.
e.       Mengenal diri sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang (konsep diri). Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti apa yang kita kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus pikiran positif seperti apa diri kita di masa mendatang. Yakin bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita maui. Niscaya diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari diri kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).
5. Mengenal Diri Saya Sendiri
Hai, nama saya Aam komalasari, lahir di Kuningan pada tanggal 01 Desember 1996. Oke, bicara tentang mengenal diri, kenapa sih mengetahui diri sendiri itu penting? Yaitu karena jika kita tidak mengetahui diri sendiri maka bagaimana kita dapat melakukan perubahan diri, bagaimana tolak ukur mengenai diri sendiri, bagaimana mengetahui apa keinginan yang kuat atau passion diri sendiri dan banyak lainnya. Lalu bagaimana dengan saya sendiri, apakah saya telah mengenal diri sendiri? Pada dasarnya kita akan lebih mudah untuk menilai sikap, sifat, karakter, kejelekaan, dan kebaikan orang lain. Hanya dalam sekejap, sekali lihat mungkin kita bisa menilai orang lain. Namun, jika kita ditugaskan untuk menilai, mengomentari diri kita sendiri, itu adalah sebuah kerja keras.
Mengenal diri sendiri tuh bukanlah hal yang mudah, tidak semua individu dapat mengenal dirinya sendiri dengan jelas, termasuk saya. Saya belum terlalu mengenal diri saya sendiri. Tapi disini saya akan sedikit bercerita tentang diri saya. Saya itu orang yang tidak suka basa basi, suka greget sendiri kalau ada orang bertele-tele. Cinta damai, suka menghindari konflik. Lebih senang mendengarkan daripada berbicara, karena yaa saya tidak termasuk orang yang pandai bercerita. Saya itu orang yang simple dan gak mau ribet, mudah bosan dan selalu ingin melakukan hal baru. Sering gak pede kalau bicara didepan umum dan saya ingin sekali menghilangkan sifat ini. Saya orang yang kadang bisa diem banget dan kadang gak bisa diem *eh haha Saya orang yang pemalu dan sedikit keras kepala. Ah, mungkin hanya itu gambaran tentang diri saya yang bisa saya ceritakan dan pembahasan tentang mengenal diri. Yang terpenting jadilah diri sendiri dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. 
6. Kesimpulan
Mengenal diri merupakan salah satu ciri khas manusia, sebagai makhluk istimewa, terutama karena memiliki akal budi dan kehendak bebas. —Mengenal diri: suatu keberhasilan memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri dan orang lain, yang membantu dalam usaha membangun sikap baik dan positif, mau menerima dan mengembangkan diri sendiri dan orang lain. Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan potensi, serta dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.
Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri, ia dapat menerima keadaan dirinya secara tenang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan diri serta kebebasan dari kecemasan akan adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan dirinya.
Menghargai adalah suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya, diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA


Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. (2001). Teori-Teori Holistic. Yogyakarta: Kanisus Media

Nurmuharimah, Saniyanti. (2007). Get Smart PKN. Bandung: Grafindo Media Pratama
Sumartono. (2004). Komunikasi Kasih Sayang. Jakarta: Gramedia
Azizah, Ima. (2012). Mengenal Diri Sendiri.
Diambil dari http://iimazizah.wordpress.com/2012/10/22/mengenal-diri-sendiri/ . Pada tanggal 10 Oktober 2014.

Abdurrohman, Yusuf. (2013). Penerimaan diri Apa Adanya Adalah Modal. Diambil dari http://www.yusufabdurrohman.com/2013/04/penerimaan-diri-apa-adanya-adalah-modal.html. Pada tanggal 10 Oktober 2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar